Kamis, 06 Desember 2012

PROFIL SANGGAR TARI SEKAR PUTRI



Sanggar tari sekar putri adalah sebuah wadah yang membina dan menyalurkan bakat anak-anak dan Remaja Indonesia khususnya dalm bidang seni tari tradisional dengan spesialisasi tari Bali,jaipong  dansebagaian tarian yang berasal dari jawa tengah.
Sanggar Tari sekar putri berdiri sejak 29 maret 2008  diprakasai oleh Erna Rachmi  sukmawati.sekaligus sebagai pelatih sanggar tari.
Dalam Perjalanan seringkali mengajarkan tari-tarian tradisional  seperti Tari Bali yang menjadi spesialisasinya. Juga Tarian jaipong,dan juga tarian yang berasal dari Jawa Tengah dan  Sumatra .Sejak berdirinya telah mendidik siswa didiknyasampai pada tingkat mahir dan sering kali siswa didiknya dilibatkan  dalam acara pagelaran seni,acara pernikahan serta event –event acara resmi baik di lingkungan instansti maupun pemerintahan setempat.

Selasa, 04 Desember 2012

Apakah Seni Tari ???


Seni merupakan salah satu unsur kebudayaan yang bersumber pada rasa , yakni rasa keindahan. Secara luas seni tradisi meliputi jenis kesenian rakyat dan jenis kesenian keraton, diantaranya adalah seni rupa, seni musik, dan seni lainnya termasuk seni tari.
Seni tari merupakan salah satu unsur kebudayaan yang diwariskan oleh generasi dahulu kepada generasi selanjutnya secara turun temurun. Pewarisan tersebut menjadikan seni tradisi sebagai identitas dari suatu masyarakat dimana seni tersebut hidup.
Maka dari itu usia remaja merupakan kelompok usia atau merupakan generasi yang akan mewarisi dan meneruskan warisan- warisan dari generasi pendahulunya, diantaranya adalah mewarisi dan meneruskan kesenian dari generasi sebelumnya atau yang biasa disebut sebagai seni tari.
Hal yang perlu disadari yaitu bahwa seni tari sama sekali tidak bersifat statis. Banyak pihak yang berpendapat bahwa seni tari merupakan sesuatu yang statis dan hanya dapat dilestarikan secara turun temurun dari nenek moyang, kestatisan ini lah yang kemudian akan membawa kepunahan bagi seni tari itu sendiri, dimana zaman/ waktu akan selalu berubah seiring dengan berubahnya pola pikir manusianya. Kreativitas adalah salah satu cara untuk menghindari kepunahan. Kita senantiasa dapat mengembangkan seni tari tersebut agar seiring dengan perubahan zaman, dengan catatan tanpa merusak esensi ataupun nilai yang terkandung dalam seni tari tersebut.

Apresiasi seni Tari

Dalam sebuah pertunjukan tari, kostum memegang peranan yang cukup penting untuk mempertegas efek tarian.Sebuah komposisi tarian dapat diperindah dengan rancangan kostum yang tepat dan sesuai.namun,sebuah komposisi tarian dapat juga menjadi berantakan hanya karena kesalahan pada rancangan kostum.


pada dasarnya, mengkomposisikan sebuah kostum mulai dari desain, pemilihan fabrik, penentuan warna dan motif tidaklah terlalu sulit. Prinsipnya, yang harus kita tanamkan dalam benak kita terlebih dahulu adalah:



Tarian adalah bentuk hidup dari sebuah musik. Kostum yang kita kenakan mewakili konsep yang hendak kita tampilkan kepada penonton. Kostum mempertegas tarian yang kita bawakan. Jadi, kostum yang di kenakan haruslah sesuai dengan lagu atau musik yang mendasari dari tarian yang dibawakan.

Minggu, 02 Desember 2012

TARI PENDET MASKOT / SPESIALISASI SANGGAR TARI SEKAR PUTRI

                                                              TARI PENDET

by : sanggar tari sekar Putri Kelangdepok

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan ata

s turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? – 1967).

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.

Jaipong / Kesenian Tradisional Jawa Barat

                                            Kesenian Tradisional Jawa Barat

Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.

MENYEBUT Jaipongan sesungguhnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama pada penari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata. Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-an yang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.

Sejarah

Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.

Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.

Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.

Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya). Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang. Dalam penyajiannya, Jaipongan gaya kaleran ini, sebagai berikut: 1) Tatalu; 2) Kembang Gadung; 3) Buah Kawung Gopar; 4) Tari Pembukaan (Ibing Pola), biasanya dibawakan oleh penari tunggal atau Sinden Tatandakan (serang sinden tapi tidak bisa nyanyi melainkan menarikan lagu sinden/juru kawih); 5) Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukan ketika para penonton (bajidor) sawer uang (jabanan) sambil salam tempel. Istilah jeblokan diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).


Perkembangan Tari Jaipong
Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong" yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Dari tarian itu muncul beberapa nama penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi. Awal kemunculan tarian tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media cetak, nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta. Dampak dari kepopuleran tersebut lebih meningkatkan frekuensi pertunjukan, baik di media televisi, hajatan maupun perayaan-perayaan yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan pemerintah.

Kehadiran Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para penggiat seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang perhatian. Dengan munculnya tari Jaipongan, dimanfaatkan oleh para penggiat seni tari untuk menyelenggarakan kursus-kursus tari Jaipongan, dimanfaatkan pula oleh pengusaha pub-pub malam sebagai pemikat tamu undangan, dimana perkembangan lebih lanjut peluang usaha semacam ini dibentuk oleh para penggiat tari sebagai usaha pemberdayaan ekonomi dengan nama Sanggar Tari atau grup-grup di beberapa daerah wilayah Jawa Barat, misalnya di Subang dengan Jaipongan gaya "kaleran" (utara).


Perkembangan selanjutnya tari Jaipongan terjadi pada taahun 1980-1990-an, di mana Gugum Gumbira menciptakan tari lainnya seperti Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, Kuntul Mangut, Iring-iring Daun Puring, Rawayan dan tari Kawung Anten. Dari tarian-tarian tersebut muncul beberapa penari Jaipongan yang handal antara lain Iceu Effendi, Yumiati Mandiri, Miming Mintarsih, Nani, Erna, Mira Tejaningrum, Ine Dinar, Ega, Nuni, Cepy, Agah, Aa Suryabrata dan Asep.

Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong.


sumber : http://www.sanggartarisekarputri.blogspot.com

Kamis, 22 November 2012

PROMO SANGGAR TARI SEKAR PUTRI KELANGDEPOK





­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­
PROMOSI SANGGAR TARI SEKAR PUTRI
Sanggar Sekar putri Kelangdepok  melayani event-event yang memerlukan pementasan pertunjukan seni Tari Bali. Berikut ini beberapa daftar layanan yang diberikan oleh Sanggar tari sekar putrid kelangdepok :
     1. paket pentas tari bali dengan menggunakan kaset/ CD
     3. paket pertunjukan tari bali untuk pernikahan
     3. paket pentas Jaipong , Gambyong,Yapong,panji samiran, tari merak dll
     4. paket pentas rampak gendang untuk acara pernikahan.
     5. paket pentas selamat Datang kunjungan dan resepsi di gedung.
     6. menyewakan kostum tari .
     7. menerima kelas privat tari bali
Untuk pemesanan bisa menghubungi Contact Us  Ibu Erna Rachmi Sukmawati : Hp 087873999529/ email : ernamuttaqin@yahoo.co.id
www.sanggartari sekarputrikelangdepok.blogspot.com

HUT PGRI SANGGAR TARI SEKAR PUTRI & SDN 01 KELANGDEPOK

DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN PGRI 2012 "SANGGAR TARI SEKAR PUTRI KELANGDEPOK "PENTAS SENI DI SMA NEGERI BODEH

Rabu, 21 November 2012

PROFIL SANGGAR TARI SEKAR PUTRI KELANGDEPOK



Dalam Perjalanan seringkali mengajarkan tari-tarian tradisional  seperti Tari Bali yang menjadi spesialisasinya. Juga Tarian jaipong,dan juga tarian yang berasal dari Jawa Sanggar tari sekar putri adalah sebuah wadah untuk membina dan menyalurkan bakat anak dan Remaja Indonesia khususnya dalam bidang seni tari tradisional dengan dasar tari Bali dan jaipong dan tari Jawa.
Sanggar Tari sekar putri berdiri sejak 29 maret 2008  dibawah Asuhan Erna Rachmi  sukmawatiTengah dan  Sumatra.Sejak berdirinya telah mendidik anak  asuhnya untuk tampil di segala acara pagelaran seni,acara pernikahan serta event –event acara resmi baik di lingkungan instansti maupun pemerintahan setempat.
Sanggar tari sekar Putri mempunyai visi “Terwujudnya keswasembadaan sanggar dalam memberikan pelatihan untuk masyarakat umum dalam rangka menjawab persoalan yang ada ditengah-tengah masyarakat.Sedangkan Misi dari sanggar tari diantaranya ; Partisipasi aktif dalam melestarikan Budaya Indonesia dengan melibatkan komponen masyarakat untuk mendukung  progam  pemerintah,serta ikut melestarikannnilai nilai budaya bangsa,Melaksanakan progam pelatihan yang  sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di bidang seni tari.

                                                    Kelengdepok,21 November 2012

Selasa, 20 November 2012

koleksi foto kegiatan sanggartari sekar putri






Untaian kata


Bismillahi rochman nirokhim,
Segala puji syukur Saya panjatkan kepada Illahi robbi, hingga saat ini sanggar tari sekar putri telah berkiprah 4 tahun dari berdirinya tanggal 29 maret 2008 hingga tahun 2012
ini degan satu harapan mudah mudahan menjadi langkah awal gerbang kreaifitas dan kreasi pemuda pemudi kelangdepok dan sekitarnya, untuk bersama sama ikut melestarikan warisan budaya bangsa lewat seni tari dan kegiatan lainya , dalam upaya
bekali diri menjadi manusia Indonesia yang cinta seni dan budaya bangsa yang kita cintai ini.
Dalam keberadaanya sanggar ini adalah satu bentuk wujud kongrit ,bahwa ditengah tengah era global,dimana peradaban dan proses akulturasi sudah tidak bisa dibendung lagi , menjadi satu keharusan jati diri bangsa, budaya bangsa harus dipertahankan bahkan ditingkatkan agar menjadi bagaian dari kesenian yang berdimensi internasioanal. Oleh karenanya sanggartari sekar putri  desa kelangdepok,membuktikan untuk eksis karena kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya ditengah tengah era globalisasi yang sedang terjadi pada abad sekarang.disamping itu kreatifitas ini merupakan satu satunya gerakan cinta budaya Indonesia yang diprakasai  oleh  masyarakat.dan karangtaruna desa kelangdepok.
Ucapan terima kasih, pada kesempatan ini saya sampaikan kepada anak anak didik saya yang selama ini dengan rajin dan tekun mengikuti latihan , Dukungan dari suami , serta tidak ketinggalan kepada putri kesayangan saya “ mayapadha Princess eza “ yang telah banyak memberikan aspirasi dan sentuhan cinta seni, sehingga sampai saat ini saya dapat tetap berkiprah di senitari ini.
Harapan Mudah mudahan dapat bermanfaat buat kita semua, dan tetapkan hati dan jiwa untuk selalu mencintai seni budaya Indonesia . terima kasih


Kelangdepok,29 januari 2011
Pengelola sanggartari”sekar putri”
Erna rachmi Sukmawati

Minggu, 18 November 2012

PENTINGNYA SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA

PENTINGNYA SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA

definisi seni sebagai bagian dari proses kehidupan manusia.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memil

ih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Seni adalah suatu hal yang merujuk kepada keindahan (estetika). Menurut The Liang Gie (1997: 17), keindahan atau indah adalah sebuah kata yang sepadan dengan kata beauty dalam Bahasa Inggris (dalam bahasa Perancis “beau”, bahasa Italia dan Spanyol, “bello”). Dilihat dari sudut pandang kebahasaan, kata indah (beauty atau beau atau bello) adalah kata yang merupakan turunan dari kataBellum, yang akar katanya adalah Bonum, dan memiliki arti kebaikan. Kata bellumatau bonum adalah dua kata dalam Bahasa Latin. Berdasarkan asal kata ini, dapat kita simpulkan bahwa keindahan sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dikenal sebagai sesuatu yang baik atau dalam term Islam dikenal dengan istilah ‘ma’ruf’.[1] Kata ma’ruf adalah kata yang memiliki arti dikenal, terkemuka, makbul, yang diakui. Dalam Bahasa Inggris, ma’ruf diartikan sebagai kindnessatau kebaikan.
Menurut The Liang Gie (1997: 10), berdasarkan teori umum yang berkembang tentang keindahan, dapat dikategorikan kepada tiga besar, yakni:
Hal yang indah dan baik; keindahan sebagai suatu jenis keserasian atau ketertiban;
Keindahan dan kebenaran; hal yang indah sebagai sebuah sasaran perenungan;
Unsur-unsur keindahan; kesatuan, perimbangan, kejelasan;
Sebagai bahan referensi, berikut ini beberapa definisi tentang keindahan dalam arti istilah.[2]
Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita kesenangan yang tidak berkepentingan yang bisa kita memperolehnya semata-mata dari memikirkan atau melihat benda individual itu sebagaimana adanya (Mortimer Adler)
Thomas Aquinas merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang menyenangkan ketika dilihat.
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga adalah menyenangkan.
Charles J. Bushnell memberikan definisi keindakan sebagai kualitas yang mendatangkan penghargaan yang mendalam tentang berbagai nilai atau ideal yang membangkitkan semangat.
Michelangelo, seniman besar berpendapat sederhana, bahwa keindahan adalah penyingkiran hal-hal yang berlebihan. (The Liang Gie, 1997: 13-14)
Monroe Beardsley, seorang ahli estetika modern di abad ke-20, memaparkan bahwa terdapat tiga unsur yang menjadi sifat dasar membuat suatu yang baik dan indah dalam seni. Pertama adalah Kesatuan (Unity), di mana suatu karya estetika (seni) tersusun secara baik dalam hal isi, keteraturan dan keserasian dari bentuk, warna, corak, komposisi, dan sebagainya. Yang Kedua adalah Kerumitan (Complexity), di mana menegaskan bahwa suatu karya seni bukanlah karya yang sederhana, karena pasti di dalamnya terdapat suatu pertentangan dari masing-masing unsur dengan berbagai perbedaan yang sangat halus. Dan yang terakhir adalah Kesungguhan (Intensity), yang berarti bahwa suatu karya seni adalah sesuatu yang memiliki kualitas tertentu yang menonjol dan bukan sebagai karya yang ksosng. Dibalik suatu karya seni, terdapat bongkaran makna yang sangat dalam dan luas (The Liang Gie, 1997: 13-14).
Seni adalah suatu produk budaya dari sebuah peradaban manusia, sebuah wajah dari suatu kebudayaan yang diciptakan oleh suatu bangsa atau sekelompok masyarakat. Secara teoritis, seni atau kesenian dapat didefinisikan sebaagai manifestasi budaya (priksa atau pikiran dan rasa; karsa atau kemauan; karya atau hasil dari perbuatan) manusia yang memenuhi syarat-syarat estetik (Anshari, 1986: 116). Hal ini disebabkan oleh karena ditopang oleh serangkaian nilai-nilai yang ditinggikan seperti agama atau norma-norma lain.[3]
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa dalam budaya terdapat tujuh unsur yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia ini (dalam kehidupan manusia), yaitu:
Bahasa
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem mata pencaharian hidup
Sistem Religi
Kesenian[4]
Lebih jelas Koentjaraningrat menjelaskan:
…suatu unsur unuviresal kesenian dapat berwujud gagasan-gagasan, ciptaan-ciptaan, pikiran, ceritera-ceritera, dan syair-syair yang idnah. Naumn, kesenian juga dapat berwujud tindakan-tindakan interaksi berpola antara seniman pencipta, seniman penyelenggara, sponsor kesenian, pendengar, penonton, dan konsumen hasil kesenian; tetapi kecuali itu semua kesenian juga berupa benda-benda indah, candi, kain tenun yang indah, benda-benda kerajinan dan sebagainya.[5]

Berkaitan dengan penjelasan Koentjaraningrat di atas, oleh Fakhruroji memaparkan bahwa secara praktis, seni ebagai sebuah kebudayaan yang diciptakan manusia dapat dibedakan atas:
Seni sastra, seni dengan alat bahasa;
Seni musik, seni dengan alat bunyi atau suara;
Seni tari, seni dengan alat gerakan;
Seni rupa, seni dengan alat garis, bentuk, warna dan lain sebagainya; dan
Seni drama atau teater, seni dengan alat kombinasi sastra, musik, tari atau gerak dan rupa.

Fungsi-fungsi Seni dalam kehidupan[6]
Muhammad Iqbal, pelaku seni kelahiran Sialkot, Punjab, memberikan rambu-rambu yang menegaskan bahwa harus ada suatu hal yang harus dicapai dalam berkesenian atau memaknai seni dalam kehidupan. Pertama, seni harus menciptakan kerinduan akan hidup yang abadi, karena tujuan utama dari seni adalah hidup itu sendiri. Seni dianggap sebagai saran yang penting bagi prestasi kehidupan sehingga ia harus memelihara ladang kehidupan agar tetap hijau dan memberikan petunjuk kehidupan bagi manusia.
Yang kedua adalah pembinaan manusia. Seni harus bisa memberikan dorongan dan asupan serta mampu memompa rasa keberanian dan kejantanan bagi orang-orang (audiens) yang bermentalkan ‘ayam’ dan memberikan semangat kepada setiap manusia serta menciptakan kerinduan akan tujuan hidup yang baru dan ideal (inspiratif). Seni harus memiliki tujuan etis dan instruksional. Seni memiliki daya magis dan harus dimanfaatkan untuk menciptakan pribadi manusia yang baik. Contohnya adalah musik, harus dapat menimbulkan semangat juang dan mendorong keberanian serta mengilhami perbuatan yang gagah berani, atau membuat manusia berlaku sederhana, teratur, adil, dan menghormati Tuhan Yang Mahakuasa.
Ketiga, seni harus mampu membuat kemajuan social. Seniman dapat dianggap sebagai orang agung dan menjadi panutan. Menurut Muhammad Iqbal, seorang seniman dengan kekuatan ‘kenabian’-nya mampu meninggikan derajat suatu bangsa dan mengatarkannya ke arah kebesaran demi mencapai kebesaran yang lebih tinggi lagi. Apalah arti suatu karya seni jika tidak dapat membangkitkan badai emosional dalam masyarakat? (Syarif, 1993: 128)
Agus Purwontor, dalam tulisannya “Peranan Seni dalam Kehidupan Manusia” juga menjelaskan tentang seni sebagai kebutuhan hidup. Dalam istilah lain dikatakan seni sebagai applied art (seni terpakai)―seni yang digunakan―seni terapan. Dalam hal ini diterangkan bahwa seni itu digunakan untuk tujuan dan maksud tertentu terhada benda atau ide, menurut kegunaannya, tetapi tidak melepaskan segi keindahannya. Di samping memiliki keindahan wujud, seni juga memiliki nilai kegunaan dari wujud sendiri. Misalnya, jambangan-jambangan atau guci dari Tiongkok Kuno, wujud serta permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah, tanpa menghilangkan fungsi jambangan itu. Manusia ingin melepaskan dan mencurahkan keinginan keindahan ke seluruh hidupnya.
SANGGARTARI SEKAR PUTRI @ COPPY RIGHT 2012

greeting

KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE WORKMAN IS CHARACTER.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ADALAH ALAT, YANG MENENTUKAN SUKSES ADALAH TABIAT.

Selamat datang di blog kami Sanggartari sekar putri Kelangdepok

Insan seni, bergabung Bersama kami, dalam rangka melestarikan Budaya Bangsa dari generasi ke generasi sepanjang masa

salam

erna rachmi sukmawati